Minggu, 24 April 2016

proposal kapal penangkap ikan lengkap

BAB  I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
Pembangunan subsektor perikanan tangkap dilakukan melalui upaya peningkatan produktivitas dan efisiensi usaha perikanan, yang diarahkan melalui peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) dalam hal teknologi penangkapan ikan serta meningkatkan pendapatan masyarakat nelayan di Kabupaten Parigi Moutong. Hal tersebut diharapkan  dapat merangsang pertumbuhan ekonomi masyarakat melalui pertumbuhan usaha perikanan tangkap dan memperluas lapangan kerja serta meningkatkan pendapatan nelayan guna menanggulangi kemiskinan dengan tetap memperhatikan kelanjutan usaha dalam mengeksploitasi Sumber Daya Alam.
Kebijakan dan implementasi dari revitalisasi perikanan tangkap dapat ditempuh dengan menerapkan berbagai cara yang diarahkan untuk meningkatkan efisiensi dan produktivitas usaha. Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk mewujudkan hal tersebut adalah dengan meningkatkan ketersediaan sarana dan prasarana pendukung usaha perikanan tangkap.
Wilayah pesisir dan laut Teluk Tomini merupakan wilayah strategis yang dapat dimanfaatkan oleh masyarakat nelayan di Kabupaten Parigi Moutong sebagai sumber pendapatan masyarakat dan sumber pendapatan daerah yang potensial. Dengan luas fishing ground (daerah penangkapan ikan) sebesar sebesar 28.208 km2 dan didukung oleh Sumber Daya Perikanan Teluk Tomini yang memiliki potensi lestari sumber daya ikan 295.620 ton per tahun, maka peluang untuk mengembangkan produksi perikanan tangkap di Kabupaten Parigi Muotong terbuka lebar.



Untuk mendukung pengembangan usaha pemanfaatan potensi perikanan tangkap di Kabupaten Parigi Moutong, maka SMK Negeri 1 Parigi telah membuka program keahlian Nautika Kapal Penangkap Ikan (NKPI) sejak tahun 2006. Hal ini diharapkan dapat menggali dan menciptakan Sumber Daya Manusia (SDM) tingkat menengah yang handal serta memiliki jiwa bahari dan keahlian dalam hal Teknologi Penangkapan Ikan. Disamping itu, pengembangan program keahlian Nautika Kapal Penangkap Ikan diharapkan dapat merangsang tumbuh dan berkembangnya iklim kewirausahaan serta lapangan kerja bagi tamatan SMK.
Selain sebagai lembaga pendidikan formal, Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) diharapkan dapat berkembang menjadi Pusat Pendidikan dan Pelatihan Kejuruan Terpadu, yang mampu menyelenggarakan pelatihan berbasis kompetensi dan pembelajaran tuntas, sehingga mampu menyiapkan tenaga kerja tingkat menengah yang memiliki kompetensi. Untuk merealisasikan hal tersebut, maka penyelenggaraan pembelajaran pada SMK harus didukung oleh sarana dan prasarana pendidikan yang memadai dalam jenis dan jumlah.
Berkaitan dengan hal tersebut diatas, maka upaya peningkatan mutu, relevansi dan daya saing juga menjadi salah satu prioritas dalam pengembangan program keahlian Nautika Kapal Penagngkap Ikan (NKPI) di SMK Negeri 1 Parigi. Dengan demikian, upaya penyelenggaraan program pendidikan dan pelatihan yang mengacu pada potensi/keunggulan lokal (daerah) dapat terwujud. Upaya untuk mewujudkan program tersebut tentunya harus didukung oleh tersedianya sarana dan prasarana pendidikan, khususnya peralatan yang berhubungan dengan operasional penangkapan ikan.



B.     Tujuan
Proposal Pengembangan Program Keahlian Nautika Kapal Penangkap Ikan (NKPI) di SMK Negeri 1 Parigi ini mempunyai beberapa tujuan sebagai berikut:
a.       Pemenuhan kelengkapan sarana dan prasarana bagi kegiatan pendidikan dan  pelatihan di SMK Negeri 1 Parigi khususnya Program Keahlian Nautika Kapal Penangkap Ikan (NKPI).
b.      Meningkatkan kualitas Pendidikan dan Pelatihan di SMK Negeri 1 Parigi khususnya  Program Keahlian Nautika Kapal Penangkap Ikan (NKPI).
c.       Meningkatkan kualitas tamatan SMK Negeri 1 Parigi Khususnya  Program Keahlian Nautika Kapal Penangkap Ikan (NKPI) yang cerdas, terampil, mandiri dan mampu bersaing di dunia kerja.
d.      Mendorong berkembangnya Unit Produksi (teaching factory) di SMK Negeri 1 Parigi khususnya di Bidang Perikanan Tangkap demi menciptakan kemandirian sekolah.
e.       Meningkatkan kerja sama antara SMK Negeri 1 Parigi dengan Institusi Pasangan, baik  Instansi Pemerintah maupun swasta didalam memasarkan alumni maupun produk dari Unit Produksi di SMK Negeri 1 Parigi.






BAB  II
POTENSI SUMBER DAYA PERIKANAN TANGKAP
KABUPATEN PARIGI MOUTONG

                Kabupaten Parigi Moutong secara administratif terdiri dari 19 kecamatan dengan panjang garis pantai 472 km. Jumlah penduduk Kabupaten Parigi Moutong adalah 400.000 jiwa, dimana 25 % penduduk usia produktifnya berprofesi sebagai nelayan dan pembudidayaan ikan.
                Wilayah pesisir dan laut Kabupaten Parigi Moutong selain memiliki fishing ground 28.208 km2 dan didukung oleh sumber daya perikanan Teluk Tomini. Potensi lestari sumber daya ikan di teluk Tomini sekitar 295.620 ton per tahun dengan tingkat pemanfaatan baru mencapai 197.650 ton per tahun atau mencapai sekitar 33,18% (Gema Mina, 2005).
                Secara administratif Teluk Tomini berada di wilayah lintasan kewenangan administrasi tiga provinsi, yakni Sulawesi Tengah, Sulawesi Utara dan Gorontalo. Dengan demikian, pengelolaan sumber daya kelautan dan perikanan di Teluk Tomini melibatkan pusat, 3 Provinsi dan 14 kabupaten/kota. Salah satu diantara 14 kabupaten/kota tersebut adalah Kabupaten Parigi Moutong.
                Kabupaten Parigi Moutong yang memiliki garis pantai terpanjang di Teluk Tomini jika dibandingkan dengan kabupaten/kota yang berada di pesisir Teluk Tomini yakni 472 km, namun jumlah ikan yang didaratkan masih menduduki urutan ketiga atau masih dibawah kota Bitung dan Gorontalo. Hal ini disebabkan oleh berbagai hal, satu di antaranya adalah karena armada penangkapan yang dimiliki masyarakat di Kabupaten Parigi Moutong tergolong tradisional.
               
Tabel 1. Produksi Perikanan Tangkap rata-rata menurut jenis-jenis ikan hasil tangkap pada tahun 2008 dan 2009 di Kabupaten Parigi Moutong. (Dinas Kelautan dan Perikanan Kab. Parigi Moutong, 2009)


No.

Jenis Ikan Hasil Tangkapan
Jumlah Tangkapan
(ton/tahun)
1
2
3
1.
Selar
3.464, 85
2.
Cakalang
3.427,15
3.
Ikan-ikan campuran
2.401,28
4.
Layang
2.144,48
5.
Kembung
2.135,15
6.
Teri
1.923,19
7.
Tongkol (tongkol krai, tongkol komo)
1.555,20
8.
Kerapu (kerapu karang, kerapu bebek, kerapu lumpur, kerapu sunu)
1.375,43
9.
Ekor Kuning/pisang-pisang
1.287,00
10.
Tuna (tuna mata besar, mata besar, sirip biru Selatan)
720,54
11.
Kakap merah/bambangan
498,56
12.
Lolosi biru
470,28
13.
Moluska (cumi-cuu, gurita, kerang, tiram sotong)
408,39
14.
Beronang
359,08
15.
Kuwe
317,65
16.
Krustasea (Udang, kepiting, rajungan)
103,78
17.
Teripang
29.28
Total Hasil Tangkapan
22.622,55

                Produksi perikanan tangkap rata-rata di Kab. Parigi Moutong pada tahun 2008-2009 adalah 22.622,5 ton per tahun. Tabel 1 menggambarkan jumlah rata-rata hasil tangkapan ikan pada tahun 2008-2009 berdasarkan  jenis-jenis ikan hasil tangkapan.
                Jenis ikan yang dominan diproduksi oleh kegiatan perikanan tangkap di Kab. Parigi Moutong pada tahun 2008-2009 yaitu ikan selar sebanyak 3.464, 85 ton per tahun, menyusul ikan  cakalang sebanyak 3.427,15 ton per tahun, selanjutnya ikan jenis-jenis campuran sebanyak 2.401,28 ton  per tahun, ikan layang sebesar 2.144,48 per tahun dan ikan kembung sebesar 2.135,15 ton per tahun. Dari Tabel 1. terlihat  bahwa produksi ikan dasar (kerapu, kakap, beronang dsb) tergolong masih rendah, hal ini disebabkan karena alat tangkap yang digunakan adalah pancing dasar dan belum ada alternatip lain yang lebih efektip tanpa merusak lingkungan.
Tabel 2. Jumlah Rumah Tangga/perusahaan Perikanan Tangkap di Laut menurut Kategori Besarnya Usaha pada tahun 2009 di Kabupaten Parigi Moutong (Dinas Kelautan dan Perikanan Kab. Parigi Moutong)

No.
Kategori Besarnya Usaha
Rumah Tangga Perikanan (RTP)
Jumlah Rumah Tangga Perikanan(RTP)
1
2
3
1.
Tanpa Perahu
442
2.
Jukung
444
3.
Perahu Papan (tanpa motor) ukuran kecil
372
4.
Perahu Papan (tanpa motor) ukuran sedang
460
5.
Perahu papan (tanpa motor) ukuran besar
42
6.
Dengan motor temple
1.741
7.
Dengan kapal motor (Ukuran 5-10 GT)
26
Jumlah Total RTP
3.527

            Jumlah Rumah Tangga Perikanan (RTP) laut di Kabupaten Parigi Moutong yang berperan dalam produksi perikanan tangkap adalah sebesar 3.527 RTP. Berdasarkan sarana yang dimiliki, menunjukkan bahwa nelayan didominasi oleh nelayan yang sudah menggunakan motor tempel yaitu sebanyak 1.741 RTP, menyusul RTP yang menggunakan perahu papan (tanpa motor)  ukuran sedang (460 RTP) dan nelayan yang menggunakan jukung (444 RTP). Jumlah Rumah Tangga Perikanan Tanpa Perahu (buruh nelayan)  masih cukup besar yaitu 442, sedangkan yang menggunakan Kapal Motor (ukuran 5-10 GT) baru mencapai 26 RTP.
            Jumlah nelayan perikanan tangkap di Kabupaten Parigi Moutong pada tahun 2009 adalah 8.474 orang, yang meliputi 7.053 orang nelayan penuh, 959 orang nelayan sambilan dan 462 orang nelayan sambilan tambahan.
Tabel 3. Jumlah Perahu/kapal Perikanan Tangkap menurut kategori Perahu/kapal  pada tahun 2009 di Kabupaten Parigi Moutong (Dinas Kelautan dan Perikanan Kab. Parigi Moutong)
No.
Kategori Besarnya Kapal/perahu
Jumlah Kapal/Perahu
1
2
3
1.
Jukung
451
2.
Perahu Papan (tanpa motor) ukuran kecil
372
3.
Perahu Papan (tanpa motor) ukuran sedang
460
4.
Perahu papan (tanpa motor) ukuran besar
43
5.
Dengan motor temple
1.808
6.
Dengan kapal motor (Ukuran 5-10 GT)
39
Jumlah Total RTP
3.527

            Kapal/perahu perikanan secara garis besarnya diklasifikasikan kedalam 3 bagian, yaitu perahu tanpa motor, perahu motor tempel dan kapal motor. Perahu tanpa motor  terdiri dari jukung dan perahu papan (kecil, sedang dan besar). Berdasarkan data pada Tabel 3. menunjukkan bahwa perahu/kapal  dengan motor tempel (1.808 buah) merupakan jenis armada perikanan tangkap yang paling banyak  digunakan oleh nelayan di Kabupaten Parigi Moutong. Adapun kapal motor (ukuran 5-10 GT) yang beroperasi dalam penangkapan ikan, jumlahnya masih sangat sedikit  yaitu sekitar 39 unit. Adapun kapal/perahu jenis jukung dan perahu tanpa motor yang umumnya digunakan oleh nelayan jumlahnya masih cukup banyak yaitu masing-masing 451 dan 875 unit.
            Berdasarkan data pada Tabel 4. menunjukkan bahwa jenis alat tangkap yang paling banyak digunakan oleh nelayan di Kabupaten Parigi Moutong adalah jenis pancing lainnya, menyusul pancing tonda, pancing ulur dan jaring insang hanyut. Berdasarkan efisiensi dan evektivitas penggunaan alat tangkap, maka purse seine (pukat cincin) adalah yang paling efisien, kemudian alat tangkap bagan.  Adapun alat tangkap pancing merupakan  jenis alat tangkap  yang tidak efektif dibandingkan alat tangkap lainnya yang digunakan oleh masyarakat nelayan di Kabupaten Parigi Moutong.
            Total produksi rata-rata perikanan tangkap pada tahun 2008 dan 2009 di Kabupaten Parigi Moutong adalah 22.622,5 ton per tahun. Hasil tangkapan terbesar diperoleh dari alat tangkap pancing yakni sebesar 6.123,09 ton per tahun dengan jumlah pancing sebanyak 8.366 buah, menyusul pukat cincin (purse seine) dengan hasil tangkapan  sebesar 2.590,04 ton per tahun dengan jumlah  alat tangkap sebanyak 52 unit. Adapun alat tangkap dengan produksi hasil tangkapan terendah adalah jala tebar dengan produksi 13,22 ton per tahun.
Tabel 4. Jumlah Rata-rata Unit Alat Tangkap dan Rata-rata Produksi Perikanan Tangkap berdasarkan Jenis Alat Tangkap pada tahun 2008-2009 di Kabupaten Parigi Moutong. (Dinas Kelautan dan Perikanan Kab. Parigi Moutong, 2009)


No.

Jenis Alat Tangkap
Jumlah Unit Alat Tangkap
Jumlah Produksi/hasil Tangkapan
(ton/tahun)
1
2
3
4
1.
Payang (termasuk lampara)
3
239,86
2.
Pukat pantai (jaring arad)
75
511,40
3.
Pukat cincin (purse seine)
52
2590,04
4.
Jaring insang hanyut
704
1834,42
5.
Jaring insang klitik
17
60,83
6.
Jaring insang tetap
84
815,78
7.
Bagan perahu/rakit
83
1798,24
8.
Rawai hanyut
290
1532,80
9.
Huhate
2
111,31
10.
Pancing tonda
2781
2272,42
11.
Pancing ulur
1899
1938,00
12.
Pancing tegak
126
350,44
13.
Pancing cumi
31
85,00
14.
Pancing lainnya
8366
6123,09
15.
Sero (termasuk kelong)
153
1634,65
16.
Bubu (termasuk bubu ambal)
120
710,95
17.
Jala tebar
75
13,32
Total
14.859
22.622,50










BAB  III

KONSEP  PENGEMBANGAN PROGRAM KEAHLIAN
NAUTIKA KAPAL PENANGKAP IKAN (NKPI)

A.    Rasionalisasi Kegiatan
            Kabupaten Parigi Moutong merupakan salah satu dari 14 Kabupaten yang terletak di wilayah Teluk Tomini. Dibanding dengan Kabupaten/Kota lainnya di Teluk Tomini, Parigi Moutong merupakan kabupaten yang memiliki garis pantai terpanjang di Teluk Tomini dimana hampir semua kecamatannya berada di wilayah Pesisir Teluk Tomini. Dengan melihat kondisi tersebut, maka Pemerintah Kabupaten Parigi Moutong memprogramkan kegiatan perikanan tangkap sebagai salah satu program unggulan dengan mendorong nelayan baik itu nelayan tradisional maupun nelayan yang telah memanfaatkan teknologi penangkapan ikan yang lebih modern agar bisa  meningkatkan produktivitasnya.
            Kegiatan perikanan tangkap di Kabupaten Parigi Moutong sejauh ini masih dilakukan pada daerah penangkapan (fishing ground) yang relatip dekat dari garis pantai dengan trip penangkapan yang relatip pendek, yaitu selama satu hari (one day fishing) dan didukung oleh armada dan perangkat penangkapan ikan yang masih sederhana. Dengan tingkat teknologi penangkapan ikan yang relatip sederhana, maka potensi  besar perikanan tangkap Kabupaten Parigi Moutong belum dapat dikelola secara optimal sehingga mengakibatkan rendahnya tingkat pendapatan  masyarakat nelayan. Rendahnya hasil tangkapan ikan tersebut megakibatkan pemasarannya masih terbatas pada pemenuhan kebutuhan ikan di Kabupaten Parigi Moutong dan Kabupaten/kota di sekitarnya, sedangkan untuk kegiatan  ekspor ke luar negeri belum dapat dilaksanakan secara optimal.
            Perairan pantai dan laut Kabupaten Parigi Moutong dengan kandungan sumber daya perikanan yang begitu besar didalamnya bukan saja  merupakan anugerah yang tak terkira, tetapi sekaligus menjadi tantangan agar laut dengan segala sumber dayanya tersebut dapat dimanfaatkan  dengan sebaik-baiknya. Pemanfaatan sumber daya perikanan ini, tidak semata bermakna menggali manfaat untuk masa sekarang, tetapi yang tidak kalah pentingnya adalah menjaga kelestariannya  sehingga keberadaan dan pemanfaatannya dapat berkelanjutan.
            Terkait maksud tersebut, dibutuhkan armada perikanan tangkap berupa kapal perikanan dan alat penangkap ikan yang memadai dan ramah lingkungan. Artinya, keberadaan armada perikanan tersebut  tidak saja mampu memanfaatkan  potensi sumber daya ikan  secara optimal yang didukung oleh produktivitas dan jumlah, tetapi juga dalam memanfaatkan sumber daya perikanan tersebut harus dilakukan sesuai daya dukungnya dan tidak menimbulkan dampak yang merugikan terhadap lingkungan.

B.     Sasaran Implementasi
      Pembangunan perikanan tangkap tentunya diorientasikan untuk memanfaatkan sumber daya perikanan sesuai dengan daya dukungnya serta meningkatkan mutu hasil tangkapan. Dengan demikian, sumber daya ikan dan lingkungannya  terjaga secara berkelanjutan, kesejahteraan nelayanpun dapat ditingkatkan. Untuk mendukung hal tersebut tentu saja kapal perikanan dan Alat Penangkap  Ikan serta sarana penunjang lainnya menjadi ujung tombak bagi peningkatan produktivitas perikanan tangkap. Kapal perikanan dan Alat Tangkap yang dikembangkan, tidak saja produktip, tetapi juga ramah lingkungan.
      Salah satu hal yang diharapkan bisa menjadi motor penggerak pertumbuhan industri perikanan tangkap di Kabupaten Parigi Moutong adalah pengembangan Program Keahlian Nautika Kapal Penangkap Ikan (NKPI) di SMK Negeri 1 Parigi. Hal ini dapat dipahami mengingat SMK Negeri 1 Parigi, khususnya Program Keahlian Nautika Kapal Penangkap Ikan (NKPI) merupakan satu-satunya  lembaga pendidikan formal di Kabupaten Parigi Moutong yang diharapkan dapat mencetak Sumber Daya Manusia Tingkat menengah yang mandiri, siap kerja dan memiliki pengetahuan dan keterampilan dalam hal teknologi penangkapan ikan.
      Tujuan dari Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 1 Parigi adalah menyiapkan peserta didik sebagai tenaga kerja tingkat menengah yang terampil dan professional  serta mampu mengembangkan diri sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Untuk mencapai tujuan tersebut, salah satu strategi penyelenggaraan  pendidikan yang dilakukan adalah pola system ganda, dimana pola ini memadukan antara pembekalan sistem  normatip, adaptip dan keterampilan dasar produktip di sekolah dengan pembekalan aspek spesialisasi produktip di dunia usaha dan industri.
      Sehubungan dengan hal tersebut di atas, proses pembekalan siswa-siswi SMK mengenai  keterapilan dan sikap profesionalisme  mutlak untuk dilaksanakan. Salah satu hal yang sangat menunjang kegiatan tersebut adalah tersedianya sarana dan prasarana yang memenuhi standar, khususnya sarana dan prasarana pembelajaran mata diklat produktip pada program keahlian Nautika Kapal Penangkap Ikan (NKPI).
      Guna mewujudkan hal tersebut diatas, maka pengadaan sarana terutama kapal perikanan serta peralatan-peralatan pendukung dalam pembelajaran di Program Keahlian Nautika Kapal Penangkap Ikan (NKPI) adalah mutlak adanya. Dengan adanya Kapal Perikanan dan peralatan pendukung lainnya di SMK Negeri 1 Parigi, diharapkan dapat meningkatkan kualitas Program Pendidikan dan Pelatihan  untuk pembentukan kecakapan pelaut perikanan dan penguasaan teknologi penangkapan ikan bagi siswa.
      Adapun sasaran yang ingin dicapai dari “Pengembangan Program Keahlian Nautika Kapal Penangkap Ikan” ini adalah sebagai berikut:
1.      Memberikan kesempatan yang seluas-luasnya  bagi siswa untuk mengembangkan keterampilan dan kemampuannya dalam hal pengoperasian Kapal Perikanan.
2.      Memberikan kesempatan yang seluas-luasnya bagi siswa untuk mengembangkan pengetahuannya tentang teknologi penangkapan ikan.
3.      Tercapainya pembelajaran di Program Keahlian Nautika Kapal Penangkap Ikan  SMK Negeri 1 Parigi dengan perbandingan antara Teori : Praktek sebesar 30 % : 70 %.
4.      Terjangkaunya Fishing ground (dearah penangkapan ikan) dengan lebih mudah dengan tersedianya armada penangkapan ikan yang lebih modern.
5.      Peningkatan dan pengembangan unit produksi  sekolah melalui usaha perikanan tangkap.
6.      Pengembangan jaringan kerja sama antara sekolah dengan dunia usaha/ndustri.

Adapun kebutuhan sarana dan prasarana  yang diusulkan melalui Program Pengembangan Program Keahlian Nautika Kapal Penangkap Ikan meliputi:
a.       Kapal Perikanan dan perlengkapannya
b.      1 Unit Alat Tangkap Jaring Lingkar (Purse seine)
c.       Fasilitas Alat Navigasi
d.      Fasilitas komunikasi di kapal
e.       Peralatan menjangka peta
f.       Peralatan kecakapan bahari
g.      Perlengkapan pembuatan dan konstruksi alat tangkap
h.      Fasilitas penyimpanan hasil tangkap
i.        Perlengkapan alat Basic Safety Training (BST),  dan
j.        Perlengkapan Diving.



BAB  IV
P E N U T U P
            Kekayaan dan keanekaragaman sumber daya perikanan tangkap di Kabupaten Parigi Moutong memiliki potensi yang cukup besar untuk dimanfaatkan dan dikelola untuk meningkatkan kemamkmuran rakyat. Dengan adanya Progam Pengembangan Program Keahlian Nautika Kapal Penangkap Ikan (NKPI) di SMK Negeri 1 Parigi ini diharapkan dapat mendukung peningkatan kualitas tamatan Program Keahlian Nautika Kapal Penangkap Ikan (NKPI) dan kemajuan unit produksi SMK, sesuai dengan potensi keunggulan daerah.
            SMK Negeri 1 Parigi menempatkan Sektor Perikanan dan Kelautan  sebagai sektor  andalan dan unggulan, namun disisi lain kemampuan pembiayaan dan ketersediaan  sarana dan prasarana yang terbatas, maka sangat diharapkan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan melalui Direktorat Pembinaan SMK dapat memberikan prioritas  Pengembangan Program Keahlian Nautika Kapal Penangkap Ikan (NKPI) di SMK Negeri 1 Parigi.
            Hal tersebut sangat relevan dengan upaya peningkatan mutu pendidikan, kreativitas dan daya saing Sekolah Menengah Kejuruan. Oleh karena itu Program Pengembangan Program Keahlian Nautika Kapal Penangkap Ikan (NKPI) di SMK Negeri 1 Parigi diharapkan akan memberikan kontribusi terhadap pengembangan dan kemajuan SMK Negeri 1 Parigi, khususnya Program Keahlian Nautika Kapal Penangkap Ikan dan masyarakat Kabupaten Parigi Moutong pada umumnya.
            Untuk terlaksana dan keberlangsungan kegiatan unit produksi sekolah khususnya usaha Perikanan Tangkap yang didukung oleh Program Pengembangan Program Keahlian Nautika Kapal Penangkap Ikan (NKPI) maka SMK Negeri 1 Parigi akan melakukan system pengawasan dan evaluasi dengan membetuk tim yang melibatkan pihak sekolah, Ketua Komite Sekolah, dewan guru dan anggota komite (orang tua siswa). Disamping itu, ada beberapa  strategi yang akan diterapkan oleh SMK Negeri 1 Parigi untuk meningkatkan kinerja unit produksinya, yaitu:
1.      Mengembangkan unit produksi  (teaching factory)
2.      Menjalin hubungan kerja sama yang lebih luas dengan pihak terkait, Dunia usaha/dunia industry
3.      Mendorong pengembangan unit produksi dari program keahlian lain yang ada di SMK Negeri 1 Parigi, terutama Program Keahlian Teknik Pengolahan Hasil Perikanan (TPHPi).

Demikian usulan proposal ini diajukan untuk membantu pengembangan Program Keahlian Nautika Kapal Penangkap Ikan (NKPI) SMK Negeri 1 Parigi dan unit produksi khususnya usaha Perikanan Tangkap. Dengan harapan bahwa proposal ini dapat dijadikan  prioritas untuk mendapatkan pembiayaan.


1 komentar: